Udah dari sononya alias sunatullah kalo manusia itu tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan yang lain. Mau beli sesuatu kita butuh penjualnya. Adanya nasi pasti ada petani menanam padi. Adanya baju pasti ada penanam kapas dan tukang jahitnya. Jadi semua-mua tidak bisa kita lakukan sendiri tanpa ada jerih payah orang lain. jadi BGL deh!…Bokis Githu Loch! kalo ada sobat yang merasa tidak memerlukan orang lain dalam hidupnya.
Sobat, alangkah asyiknya kalo dalam hidup ini ada orang yang mampu ngertiin kita sepenuh hati. Saat ditanya selalu keluar jawaban yang menyejukan hati yang gersang. Saat kita gelisah dan gundah gulana ia menjadi jamu manjur yang mampu memberikan ketenangan dan pelipur lara. Dari mulutnya selalu keluar kata-kata bijak mengingatkan ke jalan yang benar.
Tutur katanya, indah menyejukkan, menyiratkan kedalaman ilmu dan ketulusan hatinya sehingga menghasilkan rentetan hikmah. Hidup rasanya lebih bermakna, tidak sempit serasa dipenjara, weh , emang udah pernah dipenjara?. Coba sobat bayangin! Kalo semua masalah hanya kita hadapi seorang diri tanpa ada temen yang diajak berbagi. Padahal semakin bertambah usia dan seiring dengan perkembangan jaman masalah bukan makin menghilang, justru makin silih berganti dengan bobot yang lebih berat. Kita butuh pendapat dan masukan orang lain walaupun semua kita penentu keputusannya, paling tidak kita telah mengungkapkan “unek-unek” dalam hati. Biar agak ploooong…atau wes..hewes..hewes..bablas masalaheee….
Nggak seru juga kalo kita sedang mendapat kegembiraan, kita tepuk tangan untuk diri sendiri or ngasih selamat pada diri sendiri atao ketawa sendirian, jadi mirip… “Orgil” Orang gila. Kegembiraan terasa tak banyak makna tanpa ada temen lain yang bisa ikut menikmati kegembiraan kita. Kesendirian kita bisa menjadikan kita mudah tergoda bujuk rayu syetan. Agama kita (Islam) mengajarkan kita untuk memperbanyak teman. Sobat masih inget kan! Sesungguhnya muslim satu dengan muslim yang lainnya adalah sahabat. Nah, kalo hare gene sesama temen sekelas atau sesama muslim beratem atau diem-diemanan alias nggak tegur sapa harus cepet-cepet baikan deh!. Apalagi nggak tegur sapa sampai tiga hari, bakalan disebut kafir loh sama Allah. Wah, bisa celaka dunia akherat. Udah cepetan samperin temen yang ngediemin kamu lalu minta maaf (walaupun kamu nggak merasa bersalah) sobat ngak perlu gengsi untuk mengucapkan kata maaf. Kalo permintaan maafmu nggak diterima, itu tingal urusan dia dengan Allah, urusan sobat udah beres alias aman dari dosa.
Sobat, pertahankan persahabatanmu yang udah terjalin baik. Nggak apa kita mengalah sedikit demi kelanggengan persahabatan. Bagi yang belum punya sahabat ayo’ kita kita datengin temen kita yang pendiam atau malu untuk bergabung bersama kita. Dan kita buka hati kita untuk menerima siapa saja yang mau bersahabat dengan kita. Tanpa melihat kekayaan, kecerdasan atau yang lainnya. Yo’ kita keluar rumah atau keluar kelas sambil tengok kira dan kanan, tuh disudut sana ada temen sekolah kamu yang lagi sendiri, deketin aja en ngobrol…..et, awas dan ingat! Batasan-batasan dalam pergaulan …
Sobat jangan ngaku orang mu’min deh, kalo tidak mau bersahabat. Emangnya kena apa?. Inget pesan Rosulullah Saw;
“ Orang mukmin itu menjalin persahabatan dan mau dijalin, tidak ada kebaikan bagi orang yang tidak mau menjalin persahabatan dan tidak mau dijalin. Sebaik-baiknya orang adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain”.
Wah, teng kayu udah di ingetin..thank you! kali. Ternyata kita nggak ada kebaikan kalo kita hidup sendiri tak mau menjalin atai dijalin persahabatn. Emang sih, hidup kita tak banyak makna kalo hidup ini hanya untuk ngurusin, merhatiin en mikirin diri sendiri. Duh, sedih banget kalo adanya kita seolah dianggap tidak ada oleh yang lain. Berarti kita mesti punya sahabat agar hidup kita bermanfaat bagi orang lain dan kita bisa digolongkan orang-orang yang baik. Aduh senangnya disebut orang baik oleh Rosulullah SAW.
Sekarang sobat nggak usah takut menjalin persahabatan atau dijalin persahabatan, karena bersahabat merupakan ciri orang mukmin. Dan yang menolak untuk bersahabat tidak ada kebaikan padanya, berarti dia bukan mukmin sejati. Sobat, ada yang lebih membahagiakan lagi loh! Rosulullah juga telah memberitahukan, kalo dua orang yang bersahabat bertemu karena Allah dan berpisah karena Allah, akan dinaungi disyurga. Masuk syurga men!…masuk syurga….apa nggak ngiler….Nah sekarang, sahabat seperti apa sih yang sobat diidamkan?
Mana Sahabat mu…?
Apakah sahabat yang kamu pilih yang berwajah menarik saja? Seperti halnya dirimu yang merasa mempunyai mempunyai wajah ayu rupawan atau ganteng menawan! Terus membuat geng “Cowok-Cowok Kece” atau “ Cewek-Cewek Kece”. Wah sedih amat ya, kita-kita yang nggak kece bakal tereliminasi. Atau sahabatmu hanya sama temen-temen yang banyak duitnya aja, terus membuat geng “ Anak-anak Tajir”, yang miskin minggiiiir…! Atau sahabat yang kamu pilih orang yang selalu setuju dengan pendapatmu!, selalu membenarkan yang kamu lakukan!, yang nurut dengan perintahmu!, mendukung semua rencanamu! Ya udah bayar orang aja…
Jangan sobat, persahabatan seperti itu dijamin nggak bakalan lama. Wajah cakep, cantik atau ganteng yang kita miliki hanya titipan Allah semata. Jika allah ingin mengambilnya sewaktu-waktu sangatlah gampang, segampang membalikan telapak tangan bahkan lebih gampang dari itu. Wajah tidak bisa kita jadikan patokan untuk memilih sahabat. Sama halnya dengan harta. Kekayaan yang kita miliki atau orang tua kita miliki juga titipan Allah. Sewaktu-waktu bisa diambil kembali oleh Allah dalam sekejab jika Allah menginginkannya. Persahabatan yang dasarkan oleh hal kebendaan duniawi baik harta, wajah, kecerdasan dll. Tidak akan menjadikan persahabatan yang membuahkan ketenangan hati bahkan mungkin sebaliknya, keresahan dan kegelisahan jiwa yang didapat. Sobat, hanya persahabatan yang didasarkan atas ridho dari Allah lah yang mampu menjadikan persahabatan kita menghasilkan ketenagna jiwa, peningkatan iman dan keberkahan bagi semuanya, baik didunia maupun diakhirat. Itulah sahabat sejati.
Dalam hal memilih sahabat kita perlu berhati-hati. Karena kata Rosulullah SAW.,
“Seseorang itu sejalan dan memiliki gaya hidup yang sama dengan sahabatnya, maka hati-hatilah dlam memilih sahabat ” (HR. Ahmad). Dan pesan Rosulullah lainnya;
“Seorang mukmin adalah cerminan bagi mukmin yang lain, apabila melihat aib padanya ia segera memperbaikinya” (HR.Bukhari).
Sobat, diakui atau tidak! Kebiasan kita akan sama dengan kebiasan temen-temen kita. Jika kita awalnya kita lebih baik dari mereka, secara perlahan namun pasti kebiasan baik kita akan terkikis sampi akhirnya sama seperti temen-temen tersebut. Perilaku kita sehari-hari akan sama dengan kebiasan sahabat kita, karena kita adalah ceminan dari sahabat kita dan sebaliknya. Lingkungan kita memiliki pengaruh yang kuat dalam pembentukan kepribadian dan perilaku kita. Bersyukurlah kalo kita telah memiliki sahabat dan lingkungan yang baik, sehinga mampu menuntun dan mendewasakan kita ke arah yang lebih baik.
Tidak sedikit sobat-sobat kita yang dulunya baik, rajin ibadah, jauh dari kemaksiatan, ngak kenal minuman haram, dll. Mereka berbalik tiga ratus enampuluh derajat karena pengaruh sahabat-sahabatnya. Atas nama persahabatan mereka rela menggadaikan keimanan; atas nama persahabatn rela meninggalkan sholat yang menjadi tanda takut pada Allah, atas nama persahabatan mereka rela meneguk minuman yang diharankan oleh Allah, atas nama persahabatan mereka rela membuka aurat yang menjadi symbul kesucian rohani, atas nama persahabatan mereka rela berbuat maksiat bahkan sampai perbuatan zina yng menjadi tanda kesucian diri, dan atas nama sahabat mereka rela meninggalkan syurga yang didambakan seluruh mahluk ciptaan Allah dan rela masuk neraka bersama-sama musuh-musuh Allah syetan laknatullah, naudzubillah mindzalik.
Sobat, rasanya belum terlambat deh! Untuk merubah hidup kita dari kebiasaan bersama sahabat-sahabat kamu yang bertentangan dengan aturan islam. Mumpung masih muda usia en umur masih nempel pada badan ini. Ayo’ kita ajak sahabat kita mengikuti jalan yang lurus yaitu jalan menuju syurga. Jika mereka menolaknya, mau tidak mau kamu mesti berani memutuskan persahabatan itu demi mempertahankan keimanan dan keislaman kamu dan demi besarnya cinta dan ketaatan kamu pada Allah.
Lewat Rosulullah SAW, Allah memberikan jaminan Kabar gembira bagi orang-orang yang bersahabat karena Allah, yaitu persahabatan yang didasarkan pada kesamaan makhluk ciptaan Allah tanpa memandang kecantikan, ketampanan, harta atau hal keduniaan yang lain. Mereka saling mengingatkan kejalan kebaikan, saling mengunjungi demi eratnya persahabatan. Itu semua mereka lakukan dalam rangka mencari keridhoan Allah.
“Sesungguhnya disekitar Arsy terdapat mimbar-mimbar dari cahaya yang diatasnya suatu kaum yang pakaian dan wajahnya bercahaya. Mereka bukan para nabi, juga bukan para syuhada. Mereka dikelilingi para nabi dan syuahada itu. Bertanyalah para sahabat kepada Rosulullah, “ Wahai Rosulullah, sebutkan sifat-sifat mereka itu kepada kami,” Rosulullah Saw. menjawab “ mereka adalah yang saling mengasihi dijalan Allah, mereka adalah yang duduk berdampingan karena Allah, dan mereka adalah yang saling kunjung-mengunjungi karena Allah ” (HR. Nasa’i).
Ini Sahabat Sejati ku..!
Sobat, kita bisa menilai sahabat yang kita punya. Dia deket dengan kita benar-benar tulus ingin menjadi sahabat sejati kita atau ada rencana yang tersembunyi dari kita. Dibawah ini beberapa ciri yang dimiliki sahabat yang benar-benar sejati, jika sebaliknya mendingan kelautin aja…
• Dia ada saat kita dalam kesulitan
Biasanya, saat kita sedang menuai keberhasilan , kemenangan atau posisi diatas. Banyak orang yang datang menghampiri untuk menjadi sahabat kita. Dan sebaliknya saat kita sedih, menderita dan membutuhkan pertolongan, tak satupun yang datang menghampiri. Tapi tidak untuk orang-orang yang mencari keridhaan Allah, orang-orang yang memburu kebahagiann negeri akherat.
Sayidina Ali ra. pernah ditanya tentang jumlah kawannya, Beliau menjawab “ Aku tidak tahu karena sekarang ini dunia sedang mendatangiku (masa jaya), dan kawan-kawanku mendatangiku. Aku dapat mengetahui kelak bila dunia membelakangi aku. Sebaik-baiknya kawan ialah mereka yang mendatangi anda disaat dunia meninggalkan (membelakangi : kemiskinan, kegagalan, musibah, de el el ) anda.
Ada pepatah bijak’ “ Kawan yang paling setia adalah kawan yang menjaga kesetiakawanan dalam tiga hal : ketika anda terkena musibah, ketika anda tidak disampingnya dan sesudah anda wafat.
• Dia rela berkorban tanpa mengharap imbalan
Mereka melalukan semua demi persahabatnya bukan untuk mengharapkan imbalan berupa apapun dari kita, baik materi, perhatian, kasih sayang, de el el dari sahabatnya. Yang dirindukan adalah syurga
Sabda Rosullallah Saw, “ Ada seseorang yang mengunjungi saudara/shabatnya karena Allah semata, kemudian Allah mengutus malaikat untuk menemuinya dan bertanya,” Hendak kemana Anda?’ Orang itu menjawab Aku hendak mengunjungi saudara/sahabatku.” Malaikat bertanya lagi, ‘Apakah karena anda memerlukan sesuatu darinya?’ Orang itu menjawab ,’Tidak.’ Malaikat bertanya lagi. ‘ Apakah anda memiliki hubungan kerabat dengan dia?’ Orang itu menjawab, ‘ Tidak. ‘Malaikat bertanya lagi, Atau karena sesuatu kenikmatan yang anda inginkan darinya?’ Orang itu menjawab, ‘ Tidak.’ Malaikat bertanya lagi, lalu karena apa?’ Orang itu menjawab. ’Aku mencintai karena Allah.” Malaikat berkata, ‘ Sesungguhnya Allah mengutusku untuk menyampaikan berita gembira kepadamu, bahwa Allah mencintaimu karena cintamu kepada saudara/sahabatmu, bahkan Allah telah menetapkan syurga bagimu. Sobat gamma, itulah yang mereka rindukan. Apakah sobat juga merindukannya?
• Kehadirannya menambah ketenangan jiwa, dan
Sahabat sejati kita dapat membuat hati kita tenang dan tentram. Tutur katannya yang santun penuh dengan ilmu dan juga menghibur. Perilakunya yang memberikan inspirasi untuk kita berubah labih baik. Tidak selalu menyalahkan tetapi selalu mengingingatkan. Hanya orang-orang yang berjalan dengan keihlasan-lah yang mampu membuat ketenangan jiwa kita.
Bukan malah sebaliknya. Jika sahabat kita ada, suasana jadi runyam, kepala jadi pusing, semua yang kita lakukan selalu salah. Jika dia ada disitu pula kemaksiatan akan muncul, jika dia muncul disitu pula awal dari perbuatan dosa dimulai. Jika seperti itu yang terjadi untuk apa dipertahankan?…
• Dengannya menambah dekat dengan Allah.
Tidak sedikit sahabat-sahabat yang kita pilih membuat kehancuran masa depan kita, keimanan kita dan menyesatkan aqidah kita. Sehingga keberadaannya membuat kita semakin jauh dengan Allah. Itu bukan cerminan sahabat yang sejati. Semestinya sahabat kita, dengan kecintaannya kepada kita membuat kita semakin dekat dan merapat pada ajaran Allah (Al-qur’an dan Hadist). Sobat, mesti ingat sabda Rosulullah SAW,
“ Seseorang akan berkumpul dengan siapa yang dicintainya (walaupun nanti di akhirat)”. (HR.Buchari Muslim).
Sobat, kita akan bisa selalu bersama-sama dalam kebahagiaan baik didunia hingga di akherat. Di dunia kita bisa tenang dan tentram bersamanya dan saat di akherat kita juga bersa-sama dalam syurga Allah yang penuh kegembiraan. Jika kecintaan pada sahabat kita mampu membuat kita semakin dekat pada Allah dengan mengejar ridho-Nya.
Sobat, kita juga bisa selalu bersama-sama dengan sahabat kita di dunia hingga di “Neraka” kelak, jika kecintaan kita pada sahabat kita menjadikan semakin jauh dengan ajaran Allah. Atau cinta yang kita miliki pada sahabatkita hanya cukup sampai didunia saja jika satu diantara kita terpisahkan syurga dan neraka.
Alangkah indahnya cinta yang kita miliki pada orang yang kita cintai, jika bisa selalu bersama-sama mereguk kebahagiaan didunia dengan kenikmatan-kenikmatan yang ada. Dan akan bersambung dan berkelanjutan tuk diraih bersama mereguk kembali cinta yang kita miliki di syurga kelak. Dengan kenikmatan yang lebih daripada kenikmatan saat di dunia. Semoga kita bisa berkumpul selalu dengan …my love… didunia hingga di akherat… amin.........
kutipan dari :
(http://gammafunky.wordpress.com/2007/06/23/sahabat-sejati%E2%80%A6hingga-akherat-nanti/)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar